Rabu, 28 September 2016

PENURUNAN PERMUKAAN TANAH(ESSAY ONLINE)

PENURUNAN PERMUKAAN TANAH
Penurunan tanah adalah salah satu fenomena deformasi permukaan bumi secara vertikal, di samping terjadi fenome uplift. Penurunan tanah alami terjadi secara regional yaitu meliputi daerah yang luas atau terjadi secara lokal yaitu hanya sebagian kecil permukaan tanah.Hal ini biasanya di sebabkan oleh adanya rongga di bawah permukaan tanah,biasanya terjadi di daerah yang berkapur (Whittaker and Reddish,1989).Penurunan tanah dapat berlangsung dalam jangka waktu yang lama, sehingga jika terjadisecara  terus menerus, daerah-daerah yang mengalami penurunan tanah akan mengalami dampaknya, apalagi bila penurunan tanah tidak merata di setiap daerah.
Berbagai penyebab terjadinya penurunan tanah alami yaitu Siklus Ekologi,Sedimentasi daerah cekungan,Adanya rongga di bawah permukaan tanah,Adanya aktifitas vulkanik dan tektonik. Secara garis besar,penurunan tanah bisa di sebabkan oleh: (Whittaker and Reddish,1989)
1. Penurunan muka tanah alami(natural subsidence) yang di sebabkan oleh proses-proses geologi seperti aktifitas vulkanik dan tektonik,siklus geologi,adanya rongga di bawah permukaan tanah dan sebagainya.
2. Penurunan muka tanah yang di sebabkan oleh pengambilan bahan cair dari dalam tanah seperti air tanah atau minyak bumi.
3. Penurunan muka tanah yang di sebabkan oleh adanya beban-beban berat diatasnya seperti struktur bangunan sehingga lapisan-lapisan tanah di bawahnya mengalami kompaksi/konsilidasi.Penurunan muka tanah ini sering  disebut juga dengan settlement.
4. Penurunan muka tanah akibat pengambilan bahan padat dari tanah(aktifitas penambangan).
            Faktor-faktor terjadinya penurunan permukaan tanah yaitu:
1.Pengambilan air tanah yang berlebihan (Burbey J.T,2005)
2.Penurunan karena beban bangunan(Quaxiang,2001)
3.Konsilidasi alamiah lapisan tanah(Wei,Q.,2006)
4.Gaya-gaya tektonik(Chang,C.P.,2005)
5.Ekstraksi gas dan minyak bumi (Odijk,D.,2005)
6.Penambangan bawah tanah(Rizos,C.,2007)
7.Ekstraksi lumpur(Deguchi,T,.2007)
8. Patahan kerak bumi(Rahtje et al.,2003)
9.Konstraksi panas bumi di lapisan litosfer(Hamdani et al.,1994)
Penurunan permukaan tanah selain bisa dis ebabkan secara alami juga bisa di sebabkan oleh aktifitas manusia yang tidak bertanggung jawab. Salah satu penyebab turunnya permukaan tanah adalah eksploitasi air tanah yang berlebihan. Contohnya di ibu kota negara yaitu Jakarta. Kebanyakan air tanah di eksploitasi oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan mereka, kebutuhan air minum, maupun kebutuhan industri pabrik.Namun seiring berjalannya waktu, kebutuhan air manusia meningkat,sedangkan sumber mata air dari tahun ke tahun semakin menurun akibat semakin berkurangnya lahan hijau sehingga pemanfaatan air tanah pun juga meningkat,Sehingga besarnya kebutuhan air tidak sejalan dengan jumlah ketersediaan air. Peningkatan pemanfaatan air tanah menyebabkan turunnya permukaan tanah karena ekploitasi tersebut. Peningkatan pemanfaatan air tanah terjadi karena beberapa faktor, yaitu urbanisasi dan semakin padatnya penduduk, serta aktivitas industri. Penurunan permukaan tanah terutama di ibukota Indonesia yaitu Jakarta disebabakan banaykanya banguanana-bangaunan tinggi,aspal dan beton-beton yang berat-berat sehingga menambah beban bagi tanah di bawahnya. Pengamat Perkotaan Universitas Trisakti, Yayat Supriyatna mengatakan Pemprov DKI Jakarta harus mewaspadai penurunan permukaan tanah dari pada banjir,"Penurunan permukaan tanah itu dikarenakan penggunaan air tanah yang berlebihan," 
Penurunan permukaan tanah (subsidence) akibat ekploitasi air tanah yang berlebihan, menyebabkan posisi suatu daerah terhadap laut makin rendah. Kondisi ini diperburuk dengan kecenderungan meningkatnya muka air laut sampai hampir di sebagian besar kota-kota dunia akibat pemanasan global (global warming). Penurunan daratan di berbagai daerah dan meningkatnya risiko terjadinya banjir dan genangan ini dapat dijadikan salah satu indikator tentang suatu daerah sedang menuju tenggelam.
            Penurunan muka tanah memberikan dampak negatif secara langsung di sekitar wilayah terdampak, seperti menyebabkan banjir dan Rob(tidal flooding) di daerah pantai (coastal zone), kerusakan pada gedung-gedung dan rumah-rumah, serta infrastruktur seperti jembatan dan jalan, bahkan dapat menyebabkan meledaknya pipa gas. Terjadinya banjir ataupun rob bisa di sebabkan karena permukaan tanah bisa sejajar dengan sungai-sungaiatau permukaan air laut bahkan sampai lebih rendah dari sungai ataupun permukaan air laut.Apalagi di derah Jakarta banyaknya daerah berbeton,kurangnya daerah serapan air,bisa lebih memperparah kondisi di ibu kota.Penurunan muka tanah juga mempunya dampak terhadap kehidupan sosial seperti berkurangnya kualitas hidup dan lingkungan (kondisi sanitasi dan kesehatan) di wilayah terdampak. 
Penurunan muka tanah merupakan salah satu bencana yang berpotensi menimbulkan kerugian ekonomi yang cukup besar. Selain kerugian ekonomi langsung (direct losses), penurunan muka tanah juga menyebabkan kerugian ekonomi secara tidak langsung (indirect losses) seperti berkurangnya pendapatan, hilangnya mata pencaharian penduduk, guncangan bisnis, bahkan menurunnya laju pertumbuhan ekonomi.Penurunan muka tanah berpengaruh dalam bidang ekonomi seperti hancurnya gedung-gedung,rumah-rumah,toko-toko,infrastruktur sehingga menimbulkan kerugian yang tidak kecil nilainya.
Penurunan permukaan tanah di Indoesia ,terutama di derah Jakarta,perlulah mendapatkan penanganan dan antisipasi yang maksimal,karena Penurunan permukaan tanah di wilayah Provinsi DKI Jakarta dilaporkan terus meningkat. Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memperkirakan penurunan permukaan tanah di Kota Jakarta mencapai lima sentimeter (cm) per tahun. Salah satu solusi agar permukaan tanah tidak terus menerus menurun, adalah dengan tidak lagi menyedot air tanah terlalu banyak. Menurunnya permukaan tanah menyebabkan air mudah sekali tertampung di Jakarta. Oleh karena itu, peran pompa sangat besar dalam mengatasi banjir. Pompa pun harus selalu hidup pada musim hujan seperti sekarang ini.
Karena itu, masyarakat dianjurkan mengambil air permukaan atau air yang terkumpul di atas tanah. Air di permukaan termasuk di mata air, sungai danau, lahan basah, maupun laut. Penurunan ini terutama terjadi di wilayah utara Kota Jakarta. Di samping karena pengambilan air yang kerap dilakukan, di wilayah utara sifat tanah cenderung lunak. Selain itu, penuruan tanah di banyak wilayah Jakarta juga banyak terjadi karena dipengaruhi pembangunan infrastruktur, seperti gedung-gedung tinggi, juga drainase.
Kejadian amblesnya(menurunnya) tanah, khususnya di wilayah Jakarta mempengaruhi insfrastruktur yang ada seperti bangunan dan drainase. Sebagai contoh hasil pemantauan selama 1 tahun (2011 - 2012) pada 15 titik pantau daerah, beberapa daerah telah mengalami penurunan dan yang terbesar adalah daerah Kapuk mulai dari Pejagalan hingga PIK, dengan penurunan terbesar mencapai 9,89 cm di daerah PIK dan 9,54 cm di Jalan Marina Indah, sedangkan penurunan yang terkecil di daerah Gunung Sahari sebesar 0,62 cm. Daerah Jakarta utara umumnya disusun oleh endapan lempung lanauan dan lanau pasiran dengan sisipan lempung organik yang memiliki kompressibilitas tinggi.
Untuk mengurangi laju penurunan, Pemerintah Pusat dan Daerah secara sinergis melakukan langkah-langkah sebagai berikut, melakukan penambahan resapan air ke dalam tanah, untuk keperluan air bersih perlu mulai mempertimbangkan untuk mengganti penggunaan air tanah dengan mengolah air permukaan, dalam membangun konstruksi bangunan serta perencanaan tata ruang perlu mempertimbangkan adanya amblesan air tanah serta sebaran air tanah payau/asin. Langkah selanjutnya adalah dengan penambahan kolam penampungan air hujan sebagai pengganti air tanah yang telah tergusur oleh pembangunan konstruksi bawah tanah dan pemulihan fungsi situ-situ di DKI Jakarta.Oleh sebab itu,di perlukan langkah-langkah yang pasti,efektif dan efisien untuk dapat mengurangi,mencegah,dan menghalau terjadinya penurunan permukaan tanah lagi di daerah ibukota Jakarta secara khusus,ataupun di dearah-daerah lain.

Penurunan Permukaan Tanah di Pesisir Jakarta. 2013. En.ncicd.com di akses pada 25 september pukul 21.00 WIB
Berita DKI Jakarta. Airtanah.com, di akses pada 25 september pukul 21.00 WIB
Amblesan Tanah DKI Jakarta Rata-rata 5 cm Pertahun. Esdm.go.id, di akses pada 25 september pukul 21.00 WIB

Sabtu, 19 Desember 2015

Cara dapatkan $20 hanya dengan modal Register dan Login

Mengisi waktu luamg untuk hal yang berguna
Sebelumnya saya iseng-isemg aja coba tutorial di Fb tentang cara mendapatkan 20$.Lalu saya ikuti lamgkah-langkahnya ,dan bemar saja saya langsung dapat $20,namun uang baru bisa di cairkan pada saat mencapai $300
Langsung saja,langkah-langkahnya:
1. Buka link ini
http://theyouthjob.com/?ref=244641
2.Lalu klik register
3. Sesudah register lamgsung saja login dan otomatis kamu akan mendapatkan $20

Lalu gi mana cara agar mendapatkan $300,
Kita akan mendapatkan $300 ,jika kita berhasil mengajak 1 orang maka akan bertambh $5

Dan akun ini akan hangus beserta uangnya jika tidak dilakukan login selama 30 hari

Terima kasih
Semoga bermanfaat

Sabtu, 19 September 2015

Cara mudah dapat uang,gems,fb card di Android

Pada blog kali ini,saya akan berbagi tips tentang cara mendapatkan uang,gems COC,fb card dll lewat hp android yaitu dengan hanya menginstal aplikasi bernama WHAFF REWARDS
Aplikasi ini merupakan aplikasi yang bernuansa imbalan apabila kita mendownload aplikasi dan memainkannya dan tidak menguninstallnya dalam jangka waktu yang di tentukan
Caranya gampang:
1.Download Whaff reward melalui google play dan jalankan
2. Kemudian login pake akun Facebook kalian
3. Masukkan kode AK59483,untuk mendapatkan modal awal sebesar 0.30 dollar atau setara dengan Rp 3500
4. Tinggal download app yang di sarankan untuk mendapatkan uang lebih
5.Jika uang yang di dapatkan telah melebihi 10$ maka bisa di cairkan apakah kita memilih ditukar dengan uang,Fb card,Gems atau yang lainnya
Terima kasih
Semoga membantu

Sabtu, 15 Agustus 2015

LAPORAN GERAK HARMONIK SEDERHANA PADA BANDUL SEDERHANA

“GERAK HARMONIK SEDERHANA PADA BANDUL SEDERHANA”

NAMA:
1. ASRI YUSRIYYA
2. BQ.SUCIMARTINA FINATI
3. HETI SUFIANI
4. INTAN MAULIDA
5. M SYARIF HIDAYATULLAH(wakil ketua)
6. MUH.ARDI RAMDANI(ketua)
7. SITI RAUDATUL  JANNAH
8. TITIN DWI LESTARI
9. ZAIRIN
KELAS : XI.IPA 2
PEMBINA   :  PAK RUDIANTO,Spd

 

 

 

SMAN  1  AIKMEL

Tahun Pelajaran 2014/2015

 

 

 

 

A. Tujuan Percobaan

 

1. Siswa dapat menentukan pengaruh periode bandul terhadap amplitudo bandul

2. Siswa dapat menentukan periode bandul terhadap panjang bandul

3. Siswa dapat menentukan periode bandul terhadap massa beban

 

 

B. Tinjauan Pustaka

 


Gerak harmonik adalah gerak bolak balik suatu benda secara periodik yang melalui titik setimbang tanpa teredam. Benda melakukan gerak harmonik sederhana karena adanya resultan gaya pada benda yang besarnya sebanding dengan besar simpangan terhadap titik setimbangnya dan arahnya berlawanan dengan arah gerak benda. Periode adalah selang waktu yang diperlukan oleh suatu benda unuk menjalani satu getaran lengkap. Frekuensi adalah banyaknya getaran yang ditempuh benda dalam suatu satuan waktu (misalnya 1 sekon)                                                                 (http://andyhermawan20.blogspot.com/2012/12/laporan-gerak-harmonik.html)

Gerak harmonik pada bandul
Ketika beban digantungkan pada ayunan dan tidak diberikan gaya, maka benda akan diam di titik keseimbangan B. Jika beban ditarik ke titik A dan dilepaskan, maka beban akan bergerak ke B, C, lalu kembali lagi ke A. Gerakan beban akan terjadi berulang secara periodik, dengan kata lain beban pada ayunan di atas melakukan gerak harmonik sederhana.

                                                (http://id.wikipedia.org/wiki/Gerak_harmonik_sederhana)

Bandul sederhana terdiri dari benda bermassa m yang diikat dengan seutas tali ringan yang panjangnya l (massa tali diabaikan). Jika bandul berayun, tali akan membentuk sudut kecil (<10°). Jika simpangan kecil maka akan bergerak bolak balik di sekitar titik setimbangnya. Pada bandul ada dua titik balik yang letaknya berseberangan terhadap titik setimbangnya. (Titik setimbang adalah titik acuan. Sedangkan tempat benda berhenti sesaat sebelum berbalik arah disebut titik balik)
Ayunan Bandul Matematis
Ayunan matematis merupakan suatu partikel massa yang tergantung pada suatu titik tetap pada seutas tali, di mana massa tali dapat diabaikan dan tali tidak dapat bertambah panjang[6]. Dari gambar tersebut, terdapat sebuah beban bermassa mtergantung pada seutas kawat halus sepanjang l dan massanya dapat diabaikan. Apabila bandul itu bergerak vertikal dengan membentuk sudut \theta, gaya pemulih bandul tersebut adalah 

                  (http://id.wikipedia.org/wiki/Gerak_harmonik_sederhana)

Apabila pada suatu bandul sederhana denganperpindahan yang lebih besar dari sudutnya,maka bandul tidak terjadi GHS karenagaya pemulih tidak sebanding dengan perpindahan.

C. Alat dan Bahan
1. Tali
2. Statif
3. Beban
4. Stopwatch
5. Pita meteran
6. Busur derajat

D. Prosedur Percobaan
Periode bandul terhadap amplitudo bandul
1.Lakukan pengukuran periode untuk 3 kali amplitudo yang berbeda
2.Tentukan amplitudo dari 10o-30o
3. Gunakan busur derajat untuk setiap kali menentukan besar amplitudo bandul
4. Ukur periode bandul untuk 20 kali ayunan penuh menggunakan stopwatch.Lakukan 3 kali pengukuran kemudian dirata-ratakan
Periode bandul terhadap panjang bandul
1, Gunakan beban 200 gr dan amplitudo 20o
2.variasikanlah panjang bandul
3. Ukur periode bandul untuk 20 kali ayunan penuh menggunakan stopwatch.lakukan 3 kali kali pengukuran kemudian dirata-ratakan.
Periode bandul terhadap panjang bandul
1, Gunakan beban 200,100,50 gr dan amplitudo 20o dan panjang bandul 1 m
2. Ukur periode bandul untuk 20 kali ayunan penuh menggunakan stopwatch.lakukan 3 kali kali pengukuran kemudian dirata-ratakan.

E. Hasil Percobaan
n=20 kali
Periode bandul terhadap amplitudo bandul
amplitudo
T1
T2
T3
TRAT
10O
1,2105
1,218
1,215
1,2145
200
1,2305
1,2325
1,229
1,23
30O
1,2375
1,2405
1,239
1,239

Periode bandul terhadap panjang bandul
Panjang(cm)
T1
T2
T3
TRAT
100
2,0045
2,0045
2,0045
2,0045
75
1,7685
1,7595
1,757
1,76167
50
1,514
1,503
1,5195
1,512
Periode bandul terhadap beban  bandul
massa(gr)
T1
T2
T3
TRAT
200
2,0045
2,0045
2,0045
2,0045
100
1,982
1,98
1,9825
1,9815
50
1,974
1,9615
1,9715
1,9723

                 

G. Pembahasan
1.      Pada percobaan pertama diperoleh kesimpulan mengenai hubungan antara amplitudo dengan besarnya periode. Percobaan ini dilakukan dalam 3 tahap dengan menggunakan amplitudo yaitu 10o,20o,30o dengan panjang tali  yang sama. Dari hasil percobaan tersebut diperoleh besar periode pada tiap tahapnya. Ternyata besarnya periode pada semua amplitudo yang bervariasi tersebut relatif sama besar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa massa benda tidak mempengaruhi besarnya periode.
2.      Pada percobaan kedua diperoleh kesimpulan mengenai hubungan antara  panjang tali dengan besarnya periode. Percobaan ini juga dilakukan dalam 3 tahap dengan menggunakan massa benda yang sama besar yaitu 200 gr dan amplitudo 20o dengan panjang tali yang berbeda sebanyak 3 variasi panjang disetiap tahapnya yaitu 100 cm, 75 cm, 50 cm.Dari hasil percobaan tersebut diperoleh besar periode ditiap tahapnya. Ternyata besarnya periode pada semua panjang tali yang bervariasi tersebut berbeda-beda, semakin panjang tali, semakin besar periodenya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa panjang  tali me mpengaruhi besarnya periode.
3.      Pada percobaan ketiga diperoleh kesimpulan mengenai hubungan antara massa benda dengan besarnya periode. Percobaan ini dilakukan dalam 3 tahap dengan menggunakan massa yaitu 200,100,dan 50 gr dengan panjang tali 1 m dan amplitudo 20o. Dari hasil percobaan tersebut diperoleh besar periode pada tiap tahapnya. Ternyata besarnya periode pada semua beban yang bervariasi tersebut relatif sama besar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa massa benda tidak mempengaruhi besarnya periode.


H. Kesimpulan dan Saran
           Dari data hasil pengamatan tersebut,kita bisa menyimpulkan Periode ayunan  dipengaruhi oleh panjang tali. Makin panjang talinya, makin besar periodenya. Sebaliknya, jika panjang tali makin pendek maka periodenya akan semakin kecil pula.   
Sedangkan untuk amplitudo dan massa beban dapat dikatakan tidak mempengaruhi besar kecilnya periode ayunan.  





DAFTAR PUSTAKA
http://edoagasiswanto1.wordpress.com/2013/09/16/laporan-praktikum-fisika-gerak-harmonis-ayunan-sederhana/

(http://andyhermawan20.blogspot.com/2012/12/laporan-gerak-harmonik.html)



















                                               


LAPORAN PRAKTIKUM KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

LAPORAN PRAKTIKUM
KESEIMBANGAN BENDA TEGAR


Penyusun:
1.   MUH.ARDI RAMDANI
2.      FARIDHA WULANDARI
3.      DIAN FEBRIANTI
4.      SITI RAUDATUL JANNAH
5.      ERNAWATI
6.      ULFA HIDAYATI
KELAS : XI.IPA 2

 

 

 

 

SMANEGERI 1  AIKMEL

Tahun Pelajaran 2014/2015

A.     Tujuan Percobaan

1.      Siswa dapat menentukan letak keseimbangan benda tegar.

2.      Siswa dapat membuktikan bahwa benda yang mengalami keseimbangan rotasi resultan momen gaya(torsi) sama dengan nol.

3.      Siswa dapat menentukan hubungan antara gaya yang bekerja pada benda dengan momen gayanya.

 

B.     Tinjauan Pustaka

Benda tegar adalah benda yang tidak mengalami perubahan bentuk akibat pengaruh gaya atau momen gaya. Sebenarnya benda tegar hanyalah suatu model idealisasi. Karena pada dasarnya benda akan mengalami perubahan bentuk apabila di pengaruhi oleh suatu gaya atau momen gaya. Namun,karena perubahannya sangat kecil,pengaruhnya terhadap keseimbangan statis dapat di abaikan.  ( Tim Edukatif HTS.2013.Modul Fisika Untuk SMA/MA.Surakarta:Hayati Tumbuh Subur )
Jika ada gaya yang bekerja pada benda maka titik tangkap gaya tidak selalu beradadi pusat massa benda. Benda yang mengalami keseimbangan rotasi resultan momen gaya sama dengan nol,kecepatan sudut konstan, dan percepatan sudutnya sama dengan nol. Syarat keseimbangan statik benda tegar yang terletak pada suatu bidang datar adalah resultan gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol dan resultan momen gaya sama dengan nol.
∑ F = 0
∑ τ = 0
Resultan momen gaya sama dengan nol. Ini berarti bahwa terdapat pengaruh momen gaya pada syarat keseimbangan benda tegar.  ( Wulandari,Yayan.2012.Rumus Saku Fisika SMA.Tangerang : Scientific Press )
Sebuah benda dalam keadaan keseimbangan statik jika tidak mengalami percepatan translasi atau rotasi karena jumlah seluruh gaya-gaya dan seluruh momen yang bekerja adalah nol. Namun,jika benda digeser sedikit, maka terdapat tiga kemungkinan sebagai berikut.
a.         Benda kembali ke posisi asalnya ( Keseimbangan Stabil )
b.         Benda bergerak semakin jauh dari posisi asalnya ( Keseimbangan Tak Stabil )
c.         Benda tetap pada posisi barunya ( Keseimbangan Netral )
( Sarwanto dan Sufii Aida Rufaida. 2014. Fisika Peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu Alam. Surakarta : Mediatama )


C. Alat dan Bahan
Alat
1.      2 buah pegas
2.      Statif
3.      Penggaris
4.      Besi
Bahan
1.      Beban dengan ukuran bervariasi(50,100 gr)
2.      Benang
D. Prosedur Percobaan

1.      Siapkan alat dan bahan dan rangkailah sesuai prosedur.
2.      Ukurlah massa beban yang akan di gunakan(biasanya sudah di ketahui massanya pada beban itu).
3.  Berilah benang pada tepat tengah-tengah besi sampai seimbang.
4. Kemudian ikatlah pada ujung statif
5. Berilah beban pada ujung kiri dan kanan besi tersebut.
6.  Letakkan beban pada ujung besi itu,sampai benar-benar dalam keadaan seimbang.
7.Catatlah hasil pengmatan kalian pada tabel pengmatan.
8. Ulangi langkah 5 dan 6 menggunakan beban yang bervariasi dengan 5 variasi beban.

E. Hasil Percobaan

No
Fkiri(N)
Fkanan(N)
lkiri(m)
lkanan(m)
τkiri(Nm)
τ kanan(Nm)
Δ τ (Nm)
1
0,5
0,5
0,204
0,204
0,102
0,102
0
2
1
0,5
0,1
0,2
0,10
0,10
0
3
1
1
0,15
0,15
0,15
0,15
0
4
1
1,5
0,135
0,09
0,135
0,135
0
5
1,5
0,5
0,06
0,1
0,09
0,05
0,04



F. Analisis Data
Pada percobaan pertama dengan massa beban sama-sama 50 gr pada sisi kiri maupun kanan,di dapatkan:
Fkiri   = m.g = 0,05.10 = 0,5 N
Fkanan = m.g = 0,05.10 = 0,5 N
lkiri=  0,204 m (yang di ukur dengan menggunakan penggaris dari titik pusat besi yang di gantungkan)
lkanan  =  0,204 m (yang di ukur dengan menggunakan penggaris dari titik pusat besi yang di gantungkan)
τkiri       =  F x l = 0,5.0,204 = 0,102 Nm
τkanan      =  F x l = 0,5.0,204 = 0,102 Nm
maka Δτ = τkiri τkanan  = 0,102 – 0,102 = 0 Nm
Pada percobaan kedua dengan massa beban kiri = 100 gr dan massa beban kanan = 50 gr,di dapatkan:
Fkiri   = m.g = 0,1.10 = 1 N
Fkanan = m.g = 0,05.10 = 0,5 N
lkiri      =  0,1 m
lkanan  =  0,2 m
τkiri       =  F x l = 1,1.0,1= 0,10 Nm
τkanan      =  F x l = 0,5.0,2 = 0,10 Nm
maka Δτ = τkiri τkanan  = 0,10 – 0,10 = 0Nm
Pada percobaan ketiga dengan massa beban kiri = 100 gr dan massa beban kanan = 100 gr,di daptkan:
Fkiri   = m.g = 0,1.10 = 1 N
Fkanan = m.g = 0,1.10 = 1 N
lkiri      =  0,15 m
lkanan  =  0,15 m
τkiri       =  F x l = 1.0,15  = 0,15 Nm
τkanan      =  F x l = 1.0,15 = 0,15 Nm
maka Δτ = τkiri τkanan  = 0,15 – 0,15 = 0 Nm
Pada percobaan keempat dengan massa beban kiri = 100 gr dan massa beban kanan = 150 gr,di dapatkan:
Fkiri   = m.g = 0,1.10 = 1N
Fkanan = m.g = 0,05.10 = 1,5  N
lkiri      =  0,135 m
lkanan  =  0,09 m
τkiri       =  F x l = 1.0,135  = 0,135 Nm
τkanan      =  F x l = 1,5.0,09 = 0,135 Nm
maka Δτ = τkiri τkanan  = 0,135 – 0,135 = 0 Nm
Pada percobaan ke lima dengan massa beban kiri = 150 gr dan massa beban kanan = 50 gr,di dapatkan:
Fkiri   = m.g = 0,15.10 = 1,5 N
Fkanan = m.g = 0,05.10 = 0,5  N
lkiri      =  0,06 m
lkanan  =  0,10 m
τkiri       =  F x l = 1,5.0,06  = 0,09 Nm
τkanan      =  F x l = 0,5.0,1 = 0,05 Nm
maka Δτ = τkiri τkanan  = 0,09 – 0,05 = 0,04 Nm


G. Pembahasan
Dari data percobaan yang kami dapatkan,kami dapat membahas:
1.      Pada percobaan pertama dengan massa sama-sama 50 gr pada lengan kiri maupun kanan,di dapatkan Fkiridan Fkanan adalah 0,5 N,dan lengan gaya kiri maupun kanan yang telah di ukur dengan menggunakan penggaris dari titik pusat adalah 0,204 m dan momen gaya kiri maupun kanan adalah 0,102 sehingga Δτ = 0. Hal ini berarti pada percobaan pertama sudah sesuai dengan teori keseimbangan benda tegar yang menyatakan resultan gaya dan resultan momen gaya terhadap suatu titik setimbang sama dengan nol.
2.      Pada percobaan kedua dengan massa beban pada lengan kiri adalah 100 gr dan massa beban pada lengan kanan adalah 50  gr, di dapatkan Fkiri = 1 N dan Fkanan= 0,5 N, dan lengan gaya kiri adalah 0,1 m  sedangkan lengan gaya kanan adalah 0,2 m. ( yang telah di ukur dengan menggunakan penggaris dari titik pusat) . Dan momen gaya kiri maupun kanan adalah 0,10 sehingga Δτ = 0. Hal ini berarti pada percobaan kedua sudah sesuai dengan teori keseimbangan benda tegar yang menyatakan resultan gaya dan resultan momen gaya terhadap suatu titik setimbang sama dengan nol.
3.      Pada percobaan ketiga dengan massa sama-sama 100 gr pada lengan kiri maupun kanan, di dapatkan Fkiri  dan Fkanan  adalah 1 N,dan lengan gaya kiri maupun kanan yang telah di ukur dengan menggunakan penggaris dari titik pusat adalah 0,15 m dan momen gaya kiri maupun kanan adalah 0,15 sehingga Δτ = 0. Hal ini berarti pada percobaan ketiga sudah sesuai dengan teori keseimbangan benda tegar yang menyatakan resultan gaya dan resultan momen gaya terhadap suatu titik setimbang sama dengan nol.
4.      Pada percobaan keempat dengan massa beban pada lengan kiri adalah 100 gr dan massa beban pada lengan kanan adalah 150  gr, di dapatkan Fkiri = 1 N dan                  Fkanan= 1,5N, dan lengan gaya kiri adalah 0,135 m  sedangkan lengan gaya kanan adalah 0,09 m ( yang telah di ukur dengan menggunakan penggaris dari titik pusat) . Dan momen gaya kiri maupun kanan adalah 0,135 sehingga Δτ = 0. Hal ini berarti pada percobaan keempat sudah sesuai dengan teori keseimbangan benda tegar yang menyatakan resultan gaya dan resultan momen gaya terhadap suatu titik setimbang sama dengan nol.
5.      Pada percobaan kelima dengan massa beban pada lengan kiri adalah 150 gr dan massa beban pada lengan kanan adalah 50  gr, di dapatkan Fkiri = 1,5 N dan  Fkanan= 0,5N, dan lengan gaya kiri adalah 0,06  m  sedangkan lengan gaya kanan adalah 0,1 m ( yang telah di ukur dengan menggunakan penggaris dari titik pusat) . Dan momen gaya kiri adalah 0,09 sedangkan momen gaya  kanan adalah 0,05 sehingga Δτ = 0,04. Hal ini berarti pada percobaan kelima tidak sesuai dengan teori keseimbangan benda tegar yang menyatakan resultan gaya dan resultan momen gaya terhadap suatu titik setimbang sama dengan nol. Hal ini di karenakan karena kurangnya ketelitian pada saat menentukan letaknya kesetimbangan benda tegar. Selain itu, hal ini juga di karenakan pada saat penggantungan besi pada statif, tempat pengikatan pada besi tidak tepat di tengah-tengah besi itu.
H. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Dari tabel hasil pengamatan yang kami dapatkan dan dari pembahasanyang telah kami uraikan,dapat kami simpulkan bahwa terbukti bahwa Syarat keseimbangan statik benda tegar yang terletak pada suatu bidang datar adalah resultan gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol dan resultan momen gaya sama dengan nol. Namun pada percobaan kelima tidak sesuai dengan teori di karenakan bkurangnya ketelitian yang kami lakukan terutama pada saat pengukuran lengan gaya beban dan juga penentuan titik tengah besi yang kami gantungkan sehingga kurang seimbang antara bagian kiri dan kanan.
Saran
Untuk teman-teman yang akan melakukan percobaan ini,kami sarankan untuk meningkatkan ketelitiannya dalam bekerja, dan jeli menentukan apakah benda tersebuit sudah seimbang apa belum. Selain itu, kami menyarankan kepada bapak dan ibu guru dan teman-teman untuk memberikan saran,masukan maupun kritikannya pada laporan kami ini, sehingga laporan kami ini dapat tersempurnakan.




DAFTAR PUSTAKA

Wulandari,Yayan.2012.Rumus Saku Fisika SMA.Tangerang : Scientific Press
Tim Edukatif HTS.2013.Modul Fisika Untuk SMA/MA.Surakarta:Hayati Tumbuh Subur
Sarwanto dan Sufii Aida Rufaida. 2014. Fisika Peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu Alam. Surakarta : Mediatama