Review : Percy Jackson: The Sea Of Monster
Oleh
: Muh Ardi Ramdani
Film yang meceritakan kisah-kisah pada masa lalu memang
mempunyai keunikan tersendiri untuk di tonton. Salah satu film yang menmggunakan
unsur kisah-kisah zaman dahulu(dewa dewi) adalah film yang dirilis oleh 20th Century
yang berjudul Percy Jackson :Sea Of Monster. Percy Jackson :Sea Of Monster merupakan film yang di
sutradarai oleh Thor
Freudenthal dan Naskahnya di tulis oleh Scott Alexander dan Larry
karaszewski.Film ini di kembangkan dari buku karya Rick Riordan
yang berjudul Percy Jackson and The Olympians:The Sea of Monsters.
Sea of Monsters dimulai dengan adegan yang
menegangkan para demigod (putra/putri keturunan dewa, setengah manusia) yaitu
Luke Castellan, Annabeth Chase, Grover
Underwood dan Thalia
Grace yang masih kecil pergi ke Camp Half-Blood. Mereka dikejar
oleh para cyclops yang berakibat kematian Thalia. Zeus, ayah Thalia yang tidak
ingin putrinya mati, lalu mengubahnya menjadi pohon pelindung Camp Half-Blood.
Beberapa tahun kedepan, Percy
Jackson ( Logan Lerman) sedang menjalani lomba dan dirinya diejek
oleh Clarisse La Rue (Leven Rambin) ,
putri Ares. Walau Percy sudah menyelamatkan Olympus, dirinya tetap jadi semacam
orang yang kurang di perhatikan di Camp. Suatu hari, camp diserang odan dan
Pohon Thalia diracuni. Annabeth (Alexandra
Daddario) mengusulkan pada Mr
D (Stanley Tucci) bahwa yang bisa menyelamatkan Thalia adalah The
Golden Fleece (Kain Wol Emas). Misi ini amat berbahaya karena kain itu
dijaga oleh seorang Cyclops, Polyphomus yang berdiam di Sea of Monsters.
Mr D mengutus Clarisse(Leven Rambin) dan sahabat Satyrnya, karena hanya para
Satyr yang bisa mendeteksi kain itu. Percy pun pergi untuk mencari kain itu
secara diam-diam.Ditemani dengan Annabeth(Alexandra Daddario) dan Grover (Brandon T Jackson), dan juga saudara tiri Percy, Tyson (Douglas Smith) yang ternyata
seorang cyclops, Percy pergi ke Sea of Monsters. Di tengah perjalanan tepatnya
di Segitiga Percy harus berhadapan dengan Luke (Jake Abel) . Luke mengatakan bahwa Percy adalah demigod
dalam ramalan yang akan menyelamatkan atau justru menghancurkan Olympus dan
dunia. Karena Percy adalah satu-satunya putra dari salah satu dewa tunggal
(Zeus, Poseidon dan Hades).Di tengah perjalanan,rombongan Percy di telan oleh
monster laut dan di dalam perut monster laut tersebut,dia bertemu dengan
rombongan Clarisse,dan keduanya bekerja sama untuk mendapatkan The Golden Fleece .Setibanya
di Sea Of monsters mereka bertemu dengan Luke yang juga menginginkan kain itu.Namun
akhirnya Percy dkk berhasil mendapatkan kain itu dan pohon thalia berhasil di
selamatkan.
Pada Film Percy Jackson :Sea Of MonsteR ini para pemainnya terasa
sangat menjiwai karakter yang mereka pegang masing-masing. Akting Logan Lerman, Alexandra Daddario dan yang lain cukup
bagus. Logan Lerman berhasil memperlihatkan Percy yang galau dan sedikit
terlihat blongo dan kurang percaya diri. Galau karena semacam nggak dianggap di
Olympus,selain itu ayahnya, Poseidon seolah nggak memperhatikan dia, dan kaget
akan kehadiran Tyson yang menjadi adiknya. Alexandra Daddario disini tidak
terlalu menonjol, sehingga perannya lumayan tersenggol oleh kehadiran Leven
Rambin yang menjadi Clarissa. Leven sukses menjadi Clarissa yang sombong minta
ampun suka membully dan merendahkan Percy.
Saya cukup
menikmati filmnya. Tidak terlalu mengesankan, namun effect dan animasi yang di
paparkan membuat saya tenggelam dalam dunia dewa dewi. Meskipun film “Percy Jackson: Sea of
Monsters” masih memiliki beberapa kekurangan,seperti tidak terlalu bisa
menonjolkan sisi tokoh utamanya yaitu Percy karna hampir bisa di kalahkan atau
tenggelam oleh kemunculan karakter Clarisse yang menjadi lawan mainnya dan dalam
penonjolan karakter clarisse yang sedikit membingungkan apakah dia
sombong,setiakawan,baik tapi songong dan lain-lain,tetapi film ini mampu
menghibur para penontonnya dengan menampilkan effect animasi yang sungguh
memukau dan menyuguhkan beberapa unsur kejenakaan seperti para sopir kereta
terkutuk dan si Grover yang sangat lucu dan
juga dalam film ini menurut saya banyak menonjolkan unsur persahabatan dan
kekeluargaan sehingga Tidak hanya cocok untuk anak-anak, tetapi film ini juga
dapat dinikmati oleh orang tua karena bisa mendidik sekaligus memberikan
hiburan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar