Senin, 08 September 2014

JARINGAN HEWAN

jaringan hewan 

Jaringan hewan adalah sekumpulan sel yang memiliki struktur dan fungsi yang sama yang menysusun bagian organ-organ tubuh hewan. Jaringan epitelium ini berfungsi sebagai jaringan yang melindungi jaringan bagian dalamnnya.
Jaringan hewan terbagi menjadi 4, yaitu jaringan epitelium, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan syaraf.
I.     Jaringan Epitelium
Jaringan epitelium adalah jaringan hewan yang melapisi bagian luar tubuh. Baik bagian tubuh luar maupun tubuh dalam (jantung, ginjal, hati, dll)
1. Ciri-ciri jaringan epitelium
·         Tidak memiliki ruang-ruang antar sel
·         Tidak mengandung pembuluh darah tapi mengandung ujung saraf
·         Mendapat makanan dari kapiler darah yang terdapat pada jaringan ikat di dekatnya
·         Memiliki kemampuan regenerasi yang cukup tinggi
·         Bentuk permukaannya bermacam-macam, ada yang bersilia, ada yang memiliki tonjolan, ada juga yang permukaannya yang diselaputi lendir atau mukosa
·         Ciri Umum  jaringan epitel adalah:
·         a.       Kumpulan sel-sel yang tersusun saling berlekatan dengan materi interselular sedikit
·         b.      Terkait dengan jaringan di bawahnya melalui struktur membrana basalis
·         c.       Sel-sel epitel disatukan oleh bahan perekat (cementing substances) dan proses mekanik
·         d.      Avaskular-tidak ada pembuluh darah dalam jaringan epitel
·         Jaringan epitel memiliki berbagai macam fungsi, diantaranya melindungi jaringan di bawahnya dari kerusakan dan mengangkut zat-zat antar-jaringan atau rongga yang dipisahkannya. Selain itu, jaringan epitel pada saluran pencernaan mengeluarkan berbagai macam enzim.
  • Melaksanakan fungsi absorpsi dan proteksi atau sebagai kelenjar.
  • Sel-sel epitelium terikat oleh zat pengikat (semen) sehingga hampir tidak ada ruangan antarsel.
  • Sel-sel epitelium melekat pada lamina basalis yang berfungsi mengikat jaringan dengan bagian yang ada di bawahnya.
·        Epitelium dapat digolongkan menjadi beberapa kelompok.
  1. Berdasarkan Bentuk dan Jumlah Lapisan Sel
Berdasarkan bentuknya, sel epitelium dapat dibedakan menjadi bentuk pipih, kubus, dan silindris.Berdasarkan jumlah lapisannya, epitelium dapat dibedakan menjadi epitelium simpleks dan epitelium kompleks.
1)     Epitelium Simpleks
Epitelium simpleks terdiri atas satu lapis sel. Jenis jaringan epitelium simpleks beserta letak dan fungsinya dijelaskan dalam tabel berikut.
No.
Jaringan
Letak
Fungsi
1.
Epitelum pipih selapis
Kapsula Bowman, lapisan dalam darah & limfa, alveolus paru-paru, ruang jantung, selaput bagian dalam telinga, dan sel ekskresi kecil dari sebagian besar kelenjar.
Pelapis bagian dalam rongga dan saluran, tempat difusi & infiltrasi zat.
2.
Epitelium kubus selapis
Kelenjar air liur, retina mata, dinding ovarium, & saluran dalam nefron ginjal.
Proteksi, absorpsi, dan sekresi (penghasil lendir atau mucus).
3.
Epitelum silindris selapis
Dinding dalam lambung, usus, kantong empedu, rahim, saluran pernapasan bagian atas, & saluran pencernaan.
Proteksi, sekresi, difusi, dan absorpsi.
4.
Epitelium silindris selapis bersilia
Dinding dalam rongga hidung, trakea, bronkus, & dinding dalam oviduk.
Penghasil mucus untuk menangkap benda asing yang masuk. Getaran silianya menghalau benda asing itu.
5.
Epitelium silindris berlapis semu
Rongga hidung dan trakea.
Proteksi, sekresi, dan gerakan gas.

2)     Epitelium Kompleks
Epitelium kompleks tersusun atas beberapa lapisan sel. Lapisan sel terbawah yang selalu membelah diri untuk mengganti sel-sel permukaan yang rusak disebut lapisan germinativa.Jenis-jenis jaringan epitelium kompleks beserta letak dan fungsinya dijelaskan sebagai berikut.

No.
Jaringan
Letak
Fungsi
1.
Epitelum pipih berlapis
Kulit, epidermis, rongga mulut, esofagus, laring, vagina, anus, & rongga hidung.
Proteksi dan penghasil mucus.
2.
Epitelium kubus berlapis
Kelenjar keringat, kelenjar minyak, ovarium, & buah zakar.
Proteksi dan penghasil mucus.
3.
Epitelium silindris berlapis
Lapisan konjungtiva, dinding dalam kelopak mata, laring, faring, & uretra.
Proteksi dan penghasil mucus, gerakan zat melewati permukaan, & saluran sekresi kelenjar ludah serta kelenjar susu.
4.
Epitelium transisional
Kantong kemih, ureter, & pelvis ginjal.
Menahan regangan & tekanan.

Berdasarkan Struktur & Fungsi
  • Epitelium kelenjar, berfungsi dalam pembuatan, penyimpanan, & sekresi zat-zat kimia. Dua macam kelenjar utama yaitu kelenjar eksokrin & endokrin.
  • Epitelium penutup, berfungsi melapisi permukaan tubuh & jaringan.

2. Jaringan Ikat


Ciri Ciri Jaringan Ikat 
Jaringan ikat memiliki bahan dasar yang tidak berwarna, tidak
berbentuk (amorf), dan homogen. Bahan dasar ini berasal dari asam
mukopolisakarida yaitu asam hialuronat. Akibatnya, matriks menjadi
lentur dan semakin banyak air. Di dalamnya terdapat pula asam
mukopolisakarida sulfan yang menjadikan struktur jaringan ikat
bersifat kaku.

Serat jaringan ikat yang terbuat dari protein dan sebagai penyusun
matriks memiliki berbagai jenis serat, meliputi serat kolagen, serat
elastis, dan serat retikuler.
Serat kolagen berwarna putih atau disebut serat putih. Seratnya
tersusun atas protein kolagen, sehingga memiliki sifat kuat, daya regang
tinggi, dan elastisitas yang rendah. Serat ini banyak terdapat pada kulit,
tulang, dan tendon.

Sementara itu, serat elastis berwarna kuning atau disebut serabut
kuning. Serat elastis terbuat dari protein elastin dan mukopolisakarida,
sehingga memiliki elastisitas tinggi. Serat ini banyak terdapat pada
bantalan lemak, ligamen, dan pembuluh darah.
Serat retikuler sangat tipis dan bercabang, tersusun atas kolagen
dan terhubung pula dengan serat kolagen. Karena itu, serat retikuler
mempunyai sifat yang sama dengan serat kolagen. Bahan dasarnya
mengandung glikoprotein. Serat ini berfungsi sebagai penghubung
jaringan pengikat dengan jaringan sebelahnya. Serat retikuler dapat
ditemukan pada hati, limpa, dan kelenjar-kelenjar limfa.

Selain ciri-ciri tersebut, jaringan ikat memiliki berbagai jenis sel
meliputi, sel fi broblas, sel makrofaga, sel tiang, sel lemak, berbagai jenis
jaringan sel darah putih, dan sel plasma.
Fibroblas merupakan sel jaringan ikat berbentuk serat dengan
fungsi mensekresikan protein. Makrofaga merupakan sel jaringan ikat
yang bentuknya tidak tetap, memiliki fungsi fagositosis (memakan
zat buangan, sel-sel mati, dan bakteri) dan letaknya dekat pembuluh
darah.
Sel tiang (mast cell) berperan menghasilkan hormon heparin dan
histamin. Heparin berfungsi dalam pembekuan darah, sedangkan
histamin berfungsi meningkatkan permeabilitas kapiler darah.
Sel jaringan ikat juga tersusun dari sel lemak (sel adiposa) dan
berfungsi menyimpan lemak.

Untuk melawan patogen (bakteri, virus, dan protozoa), sel jaringan
ikat mengandung sel darah putih (leukosit). Leukosit terbagi atas dua
jenis sel, yaitu sel bergranula (granulosit), misalnya eosinofi l, basofi l,
dan netrofi l dan sel tak bergranula (agranulosit), contohnya monosit
dan limfosit.
Jaringan ikat tersusun pula dari sel plasma. Sel ini kerapkali
ditemukan di bawah membran epitel, misalnya pada saluran pernafasan
dan saluran pencernaan. Sel plasma berfungsi mem produksi antibodi
untuk melawan antigen (protein asing)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar